hemm

Sabtu, 29 Desember 2012

Review 18: Metode penelitian


IMPLEMENTASI PROBLEM-BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN
Oleh: Ali Muhson
(staff Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta)


Desain Penelitian
Jenis penelitian yang diambil adalah penelitian tindakan partisipan (participatory action research). Gagasan sentral penelitian ini adalah bahwa orang yang akan melakukan tindakan harus juga terlibat dalam proses penelitian dari awal. Mereka tidak hanya menyadari akan perlunya melaksanakan program tindakan tertentu, tetapi secara jiwa raga akan terlibat dalam program tindakan tersebut (suwarsih madya, 1994). Dengan cara tersebut maka peneliti akan tampak di permukaan dan oleh karna ia terlibat langsung oleh tindakan tersebut, maka ia dapat segera melakukan langkah-langkah antisipasi dan perbaikan. Artinya penelitian ini mencoba untuk menerapkan model pembelajaran PBL dikelas untuk menemukan model implementasi yang paling tepat dalam membelajarkan mata kuliah kewirausahaan.

2. Setting Penelitian
 Penelitian ini dilakukan di Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi FIS UNY. Subjek penelitiannya adalah seorang dosen mata kuliah Kewirausahaan dan mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kewirausahaan pada semester Gasal tahun 2004/2005 yang berjumlah 42 orang. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan, wawasan dan sikap kewirausahaan mahasiswa dibuatlah rancangan pembelajaran mata kuliah Kewirausahaan dengan menggunakan metode Problem-Based Learning (PBL)
dalam proses pembelajaran. Rancangan pembelajaran tersebut diimplementasikan pada semester Gasal
tahun akademik 2004/2005.

3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan dokumentasi, kuesioner, observasi dan wawancara.
a.     Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang hasil tes belajar mahasiswa.
b.     Observasi dipakai untuk mengungkap sikap dan perilaku mahasiswa selama mengikuti proses pembelajaran.
c.     Angket digunakan untuk mengetahui minat belajar, kemandirian, peran aktif dan penilaian mahasiswa terhadap proses pembelajaran.
d.     Wawancara digunakan untuk mengungkap sikap dan perilaku mahasiswa, serta untuk memperoleh masukan dari mahasiswa guna penyempurnaan proses pembelajaran.

4. Rancangan Penelitian
Proses penelitian ini akan dilakukan secara cyclic sebagaimana yang disarankan oleh Kemmis dan McTaggart (1988) dengan memperhatikan plan, implementation, monitoring, and reflection. Dengan model siklus ini tahap-tahap di atas akan dikembangkan secara terus menerus sampai diperoleh model
pembelajaran yang paling efektif dan paling menjamin akan keberhasilannya. Secara operasional penelitian tindakan ini dibagi ke dalam dua siklus yang di dalamnya terkandung beberapa siklus kecil. Setiap siklus kecil dilakukan proses perencanaan, implementasi, monitoring, dan refleksi tindakan. Dengan cara ini diharapkan tindakan yang dilakukan semakin lama semakin baik dan akhirnya dapat ditemukan tindakan yang paling tepat berupa model rencana pembelajaran yang paling efektif.

a. Siklus Pertama
Pada tahap pertama dosen pengampu dan dosen pengamat melakukan diskusi untuk merancang proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PBL. Materi yang diberikan pada siklus pertama ini meliputi Karakteristik dan Ciri Wirausaha dan Cara Menumbuhkan sikap dan Minat Berwirausaha. Berdasarkan pada pokok bahasan ini maka permasalahan yang diajukan untuk dipecahkan dalam proses pembelajaran ini di antaranya adalah mengapa sebagian besar mahasiswa tidak memiliki sikap kewirausahaan yang tinggi? Bagaimana cara menumbuhkan sikap dan minat berwirausaha di kalangan mahasiswa?
Permasalahan tersebut dicoba untuk dipecahkan melalui kegiatan diskusi kelas dengan cara menggali
semua pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki mahasiswa guna memecahkan permasalahan tersebut. Kegiatan diskusi ini dipantau dan dimonitor secara cermat untuk mengetahui proses pemahaman mahasiswa terhadap permasalahan yang diajukan. Monitoring tersebut diperlukan untuk
mengetahui kelebihan dan kelemahan rancangan pembelajaran yang telah diterapkan sehingga dapat dievaluasi untuk disempurnakan pada siklus berikutnya.

b. Siklus Kedua
Berdasarkan evaluasi dan refleksi yang dilakukan pada siklus pertama tersebut, selanjutnya peneliti merancang pembelajaran pada siklus kedua dengan memperhatikan kelemahan dan kelebihan yang dialami pada siklus pertama. Materi yang diberikan pada siklus kedua meliputi Studi Kelayakan dan Perintisan Usaha Baru. Berdasarkan pokok bahasan tersebut beberapa permasalahan yang dapat diajukan adalah mengapa mahasiswa mengalami kesulitan dalam merintis usaha baru? Apa saja kendala yang dihadapinya? Bagaimana cara merintis dan membuka usaha baru?
Permasalahan tersebut dicoba untuk dipecahkan melalui kegiatan diskusi kelas dan pemberian tugas berupa membuat proposal wirausaha baru. Kegiatan diskusi ini dipantau dan dimonitor secara cermat untuk mengetahui proses pemahaman mahasiswa terhadap permasalahan yang diajukan. Monitoring tersebut diperlukan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan rancangan pembelajaran yang telah diterapkan.

5. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah analisis reflektif dan evaluatif. Analisis reflektif merupakan upaya untuk mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan yang telah dilakukan. Refleksi berusaha memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala nyata dalam tindakan strategik. Dalam hal ini analisis reflektif dilakukan dengan mempertimbangkan ragam perspektif yang mungkin ada dan memahami persoalan yang muncul beserta kendalanya. Dalam kegiatan analisis reflektif ini seluruh peneliti dikumpulkan bersama untuk melakukan suatu diskusi. Diskusi ditekankan pada membahas proses tindakan yang telah dilakukan untuk menemukan persoalan dan kendala yang
dihadapi dalam melaksanakan tindakan. Kemudian ditentukan langkah-langkah antisipasi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki tindakan selanjutnya. Hasil analisis reflektif ini selanjutnya dilakukan pembahasan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan tindakan. Hasil evaluasi inilah yang selanjutnya dijadikan sebagai bahan masukan untuk menentukan tindakan selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar